Senin, 16 November 2015

Peninggalan-peninggalan Sejarah Bercorak Hindu-Budha




A.   Peninggalan-peninggalan Sejarah Bercorak Hindu-Budha
Pada masa kerajaan Hindu-Budha di Nusantara, banyak meninggalkan sumber sejarah, baik berupa bangunan kuno (seni bangun), prasasti, hasil kesusastraan. Berikut beberapa peninggalan sejarah yang bercorak Hindu- Budha.
1.   Seni bangunan
     Peninggalan-peninggalan sejarah ada beberapa jenisnya, seperti komplek percandian, pemandian, keraton, makam. Candi adalah peninggalan berupa komplek bangunan yang bersifat Hindu, sedangkan yang bersifat Budhis disebut Stupa, Stupika. Diantara candi-candi Hindu, di Jawa Tengah terdapat :
a. Candi

  1) Candi Peninggalan Kerajaan Mataram Lama
Candi yang bersifat Hindu :
Ø  Candi Gunung Wukir, terletak di sebelah selatan Muntilan
Ø  Kelompok Candi Dieng, terletak di Kabupaten Wonosobo. Dikelompok candi ini terdapat beberapa candi yang oleh penduduk setempat diberi nama tokoh wayang, misalnya : Bima, Gatotkaca, Puntadewa, Arjuna, Semar, dan lain-lain
Ø  Candi Selogriyo, terletak di kaki Gunung Sumbing
Ø  Candi Pringapus, terletak di timur Gunung Sundoro
Ø  Kelompok Candi Gedong Songo, terletak di lereng Gunung Ungaran
Ø  Candi Perot, terletak di lereng Gunung Sumbing
Ø  Candi Argopuro, terletak di lereng Gunung Sumbing
Ø  Candi Ijo, terletak di dekat Prambanan
Ø  Candi Gebang, terletak di dekat Yogyakarta
Ø  Candi Sambisari, terletak di dekat Yogyakarta
Ø  Kelompok Candi Lorojonggrang ( Prambanan ), terletak di perbatasan Yogyakarta-Klaten.Di kelompok ini ada 3 candi induk, Candi Syiwa, Candi Brahma, dan Candi Wisnu.
Candi yang bersifat Budha :
Ø  Candi Borobudur, terletak di Kabupaten Magelang
Ø  Candi Kalasan, terletak di kabupaten sleman. Dibangun oleh Raja Panangkaran.
Ø  Candi Sari, terletak di dekat Candi Kalasan.
Ø  Candi Banyunibo, terletak di dekat Prambanan.
Ø  Candi Sajiwan, terletak didekat Prambanan. Candi ini untuk menghormat Awalokiteswara.
Ø  Candi Plaosan, terletak di dekat prambanan. Dibangun pada masa Raja Pikatan
Ø  Candi Sewu, terletak didekat Prambanan
Ø  Candi Bubrah, terletak didekat Prambanan
Ø  Candi Lumbung, terletak didekat Prambanan
Ø  Candi Asu, terletak didekat Candi Sewu
Ø  Candi Ngawen, terletak di dekat Muntilan. Candi ini dibuat oleh raja yang beragama Hindu, dan diperuntukan untuk umat yang beragama Budha
Ø  Candi Mendut, terletak di kabupaten Magelang. Di dalamnya terdapat patung Padmapani dan Wajrapani
Ø  Candi Pawon (Bajranalan), terletak di kabupaten Magelang. Di bangun oleh Pramodhawardhani
   2)  Candi Peninggalan Kerajaan Medang (Dinasti Isyana)
Ø  Candi Lor (Anjuk Ladang),terletak di Brebek, Nganjuk.
Ø  Candi Gunung Gangsir, terletak di di Bangil.
Ø  Candi Songgoroti, terletak di Batu Malang
Ø  Candi Sumber Nanas, terletak di Blitar
Ø  Candi Belahan, dibangun oleh Raja Airlingga
Ø  Pertapaan Pucangan, terletak di Gunung Penanggungan
  3)  Candi Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Ø  Kelompok Candi Muara Takus, terletak di Bangkinang, Tampar, Riau
Ø  Kelompok CAndi Gunung Tua, terletak di padang sidempuan, Tapanuli, Sumatra Utara.
Ø  Di kelompok ini ada 1 candi yang bentuknya khas, yaitu Candi Biaro Bahal
  4)   Candi Peninggalan Kerajaan Singasari
Ø  Candi Kidal, terletak di Malang
Ø  Candi Jawi, terletak di dekat Pringen
Ø  Candi Singasari, terletak di Malang
Ø  Candi Jago, terletak di Malang
  5)   Candi Peninggalan kerajaan Majapahit
Ø  Candi Simping
Ø  Candi Rimbi, terletak di Mojokerto
Ø  Candi Panggih
Ø  Candi Surawana, terletak di Kediri
Ø  Candi Tigawangi, terletak di Pare
Ø  Candi Kalicilik, terletak di Blitar
Ø  Candi Jabung, terletak di Kraksaan, Probolinggo
Ø  Candi Pari, terletak di Porong
Ø  Candi Tikus, terletak di Mojokerto
Ø  Candi Brahu, terletak di Mojokerto
Ø  Candi Panataran, terletak di Blitar
Ø  Candi Sukuh, terletak di Karanganyar. Candi ini menunjukan unsure Jawa asli
Ø  Candi Samentar, terletak di Blitar
   6)   Candi Peninggalan Kerajaan Kanjuruhan
Ø  Candi Badut, terletak di Malang
   7)   Candi Peninggalan Kerajaan Bali
Ø  Kompleks Candi Gunung Kawi, terletak di Tampaksiring


b.  Pertirtaan
          Pertirtaan merupakan pemandian suci untuk raja dan para bangsawan.
Contoh petirtaan yang penting adalah :
  • Petirtaan Jalatunda, terletak di lereng barat Gunung Pananggungan. Dibangun pada masa pemerintahan Raja Airlangga
  • Pertirtaan Belahan, terletak di lereng timur Gunung Pananggungan. Dibangun pada masa pemerintahan Raja Airlangga
  • Pertirtaan di Candi Tikus, terletak di Trowulan, Mojokerto
  • Petirtaan Gua Gajah, terletak di Gianyar, Bali
  • Petirtaan Tirta Empul. Terletak di desa Manukaya, Tampaksiring, Bali.

c.  Benteng

          Istana kerajaan umumnya dibangun di balik benteng yang kuat
Benteng ada 2 macam, yaitu :
  • Benteng Buatan, dibangun dengan sengaja berwujud tembok, parit yang dalam dan ebar
  • Benteng alam, yamg berwujud sungai atau pegunungan. Contoh benteng alam adalah benteng yang terdapat di Bukit Ratu Boko yang dikenal dengan nama Candi Ratu Boko. Candi ini dibangun oleh Balaputradewa.

d. Gapura

Ada 2 macam bentuk gapura :
  • Kori Agung, yaitu berupa bangunan seperti candi yang di tengahnya terdapat pintu untuk keluar masuk. Contoh Kori Agung, antara lain : Candi Jedong, Candi Plumbangan, dan Candi Bajang Ratu.
·         Candi Bentar, yaitu semacam candi yang dibelah dua, ditengahnya untuk jalan keluar masuk. Contoh candi bentar adalah Candi Wringin Lawan
Candi Prambanan.
          Candi Prambanan merupakan peninggalan yang bersifat Hindu yang didirikan abad ke VIII M. Candi ini terletak di desa Prambanan Sleman, Jogjakarta. Candi ini adalah candi Hindu. Fungsinya adalah sebagai tempat pemujaan (kuil).
          Candi ini terdiri dari Candi Siwa, Candi Brahma dan Candi Wisnu. Bangunan candi yang tertinggi adalah yang di tengah yang bersifat Siwa. Pada ruangan candi kita menemukan arca Durga Mahisasuramardini. Arca ini juga dikenal juga dengan nama Roro Jongrang. Pada dinding candi Prambanan terdapat relief yang menggambarkan cerita Ramayana. Selain candi Prambanan di Jawa Tengah masih terdapat candi Hindu di Jawa Tengah seperti candi Gedong Sango, percandian Dieng, Ratu Baka, Candi Kalasan dan sebagainya.                                                                                  Disamping candi Hindu, juga terdapat banyak peninggalan yang bersifat Budhis. Pada masa kerajaan Sriwijaya ditemukan candi Muara takus di daerah Jambi. Di Jawa Tengah ada Stupa Borobudur, candi Mendut dan candi Pawon. Bangunanbangunan ini berfungsi sebagai tempat ibadah. Sampai sekarang peninggalan-peninggalan tersebut masih dipergunakan oleh umat Budha untuk pelaksanaan upacara memperingati hari Waisak. Peninggalan-peninggalan sejarah ada beberapa jenisnya, seperti komplek percandian, pemandian, keraton, makam.
          Candi adalah peninggalan berupa komplek bangunan yang bersifat Hindu, sedangkan yang bersifat Budhis disebut Stupa, Stupika. Candi Prambanan merupakan peninggalan yang bersifat Hindu sedangkan Stupa Borobudur bersifat Budha. Kedua monumen tersebut terletak di Jawa Tengah.
2.   Seni Rupa dan Seni Ukir.
     Pengaruh India membawa perkembangan dalam bidang seni rupa dan seni ukir atau pahat. Hal ini disebabkan adanya akulturasi. Misalnya relief yang dipahatkan pada dinding candi Borobudur yang merupakan relief tentang riwayat Sang Budha. Relief ini dikenal dengan Karma Wibangga yang dipahatkan dalam salah satu dinding Studa Borobudur.

3.   Seni Sastra dan Aksara
     Hasil sastra berbentuk prosa atau puisi : isinya antara lain tentang tutur (pitutur : kitab keagamaan), wiracarita (kepahlawanan), kitab Hukum (Undang-Undang).
Wiracarita yang terkenal di Indonesia yaitu Kitab Ramayana dan Mahabarata. Timbul wiracarita gubahan pujangga Indonesia. Misalnya, Kitab Baratayuda yang digubah oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh.
     Perkembangan aksara, perkembangan huruf Pallawa dari India ke Indonesia, mengakibatkan berkembangnya karya-karya sastra. Misal, karya-karya sastra Jawa kuno. Huruf Nagari (dari India) disertai huruf Bali kuno (dari Indonesia).

4.   Sistem Kemasyarakatan.
     Sistem kasta merupakan penggolongan masyarakat berdasarkan tingkat atau derajad orang yang bersangkutan. Setiap orang sudah ditentukan kastanya. Sistem kasta ini muncul dalam masyarakat Indonesia setelah ada hubungan dengan India. Terdapat empat kasta yaitu kasta Brahmana, Ksatria, Weisya dan Sudra. Sistem kasta ini bukan asli Indonesia.

5.   Filsafat dan Sistem Kepercayaan.
     Kepercayaan asli bangsa Indonesia adalah animisme dan dinamisme. percaya adanya kehidupan sesudah mati, yakni sebagai roh halus. Kehidupan roh halus memiliki kekuatan maka roh nenek moyang dipuja. Masuknya pengaruh India tidak menyebabkan
     Pemujaan terhadap roh nenek moyang hilang. Hal ini dapat dilihat pada fungsi candi. Fungsi candi di India sebagai tempat pemujaan. Di Indonesia, selain sebagai tempat pemujaan, candi juga berfungsi sebagai makam raja dan untuk menyimpan abu jenazah raja yang telah wafat.
     Dapat terlihat adanya pripih tempat untuk menyimpan abu jenazah, dan diatasnya didirikan patung raja dalam bentuk mirip dewa. Hal tersebut merupakan perpaduan antara fungsi candi di India dengan pemujaan roh nenek moyang di Indonesia.

6.   Sistem Pemerintahan
     Pengaruh India di Indonesia dalam sistem pemerintahan, adalah adanya sistem pemerintahan secara sederhana.
`   Setelah pengaruh India masuk, kedudukan pemimpin tersebut diubah menjadi raja serta wilayahnya disebut kerajaan. Rajanya dinobatkan dengan melalui upacara Abhiseka, biasanya namanya ditambah “warman”. Contoh: di Kerajaan Kutai, Taruma dan sebagainya.
     Bukti akulturasi di bidang pemerintahan, misalnya : raja harus berwibawa dan dipandang punya kesaktian (kekuatan gaib), seperti para Raja disembah menunjukkan adanya pemujaan Dewa Raja.



B.   Perbedaan Candi Berlanggam  Jawa Tengah dan Jawa Timur
Soekmono, seorang arkeolog terkemuka di Indonesia, mengidentifikasi perbedaan gaya arsitektur (langgam) antara candi Jawa tengah dengan candi Jawa Timur. Langgam Jawa Tengahan umumnya adalah candi yang berasal dari sebelum tahun 1.000 masehi, sedangkan langgam Jawa Timuran umumnya adalah candi yang berasal dari sesudah tahun 1.000 masehi. Candi-candi di Sumatera dan Bali, karena kemiripannya dikelompokkan ke dalam langgam Jawa Timur.

Bagian dari Candi
Langgam Jawa Tengah
Langgam Jawa Timur
Bentuk bangunan
Cenderung tambun
Cenderung tinggi dan ramping
Atap
Jelas menunjukkan undakan, umumnya terdiri atas 3 tingkatan
Atapnya merupakan kesatuan tingkatan. Undakan-undakan kecil yang sangat banyak membentuk kesatuan atap yang melengkung halus.
Kemuncak
Stupa (candi Buddha), Ratna atau Vajra (candi Hindu)
Kubus (kebanyakan candi Hindu), terkadang Dagoba yang berbentuk tabung (candi Buddha)
Gawang pintu dan hiasan relung
Gaya Kala-Makara; kepala Kala dengan mulut menganga tanpa rahang bawah terletak di atas pintu, terhubung dengan Makara ganda di masing-masing sisi pintu
Hanya kepala Kala tengah menyeringai lengkap dengan rahang bawah terletak di atas pintu, Makara tidak ada
Relief
Ukiran lebih tinggi dan menonjol dengan gambar bergaya naturalis
Ukiran lebih rendah (tipis) dan kurang menonjol, gambar bergaya seperti wayang bali
Tata letak dan lokasi candi utama
Mandala konsentris, simetris, formal; dengan candi utama terletak tepat di tengah halaman kompleks candi, dikelilingi jajaran candi-candi perwara yang lebih kecil dalam barisan yang rapi
Linear, asimetris, mengikuti topografi (penampang ketinggian) lokasi; dengan candi utama terletak di belakang, paling jauh dari pintu masuk, dan seringkali terletak di tanah yang paling tinggi dalam kompleks candi, candi perwara terletak di depan candi utama
Arah hadap bangunan
Kebanyakan menghadap ke timur
Kebanyakan menghadap ke barat
Bahan bangunan
Kebanyakan batu andesit
Kebanyakan bata merah










http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/8e/Pawon.jpg/220px-Pawon.jpg

Candi Pawon contoh Langgam Jawa Tengah



http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/fb/Bajang_Ratu_Gate_Trowulan.jpg/220px-Bajang_Ratu_Gate_Trowulan.jpg

          Maskipun demikian terdapat beberapa pengecualian dalam pengelompokkan langgam candi ini. Sebagai contoh candi Penataran, Jawi, Jago, Kidal, dan candi Singasari jelas masuk dalam kelompok langgam Jawa Timur, akan tetapi bahan bangunannya adalah batu andesit, sama dengan ciri candi langgam Jawa Tengah; dikontraskan dengan reruntuhan Trowulan seperti candi Brahu, serta candi Majapahit lainnya seperti Jabung dan Pari yang berbahan bata merah. Bentuk candi Prambanan adalah ramping serupa candi Jawa Timur, tapi susunan dan bentuk atapnya adalah langgam Jawa Tengahan. Lokasi candi juga tidak menjamin kelompok langgamnya, misalnya Candi Badut terletak di Malang, Jawa Timur, akan tetapi candi ini berlanggam Jawa Tengah yang berasal dari kurun waktu yang lebih tua di abad ke-8 masehi.
Bajang ratu contoh langgam Jawa Timur

          Bahkan dalam kelompok langgam Jawa Tengahan terdapat perbedaan tersendiri dan terbagi lebih lanjut antara langgam Jawa Tengah Utara (misalnya kelompok Candi Dieng) dengan Jawa Tengah Selatan (misalnya kelompok Candi Sewu). Candi Jawa Tengah Utara ukirannya lebih sederhana, bangunannya lebih kecil, dan kelompok candinya lebih sedikit; sedangkan langgam candi Jawa Tengah Selatan ukirannya lebih raya dan mewah, bangunannya lebih megah, serta candi dalam kompleksnya lebih banyak dengan tata letak yang teratur.
Pada kurun akhir Majapahit, gaya arsitektur candi ditandai dengan kembalinya unsur-unsur langgam asli Nusantara bangsa Austronesia, seperti kembalinya bentuk punden berundak. Bentuk bangunan seperti ini tampak jelas pad Candi Sukuh dan Candi Cetho di lereng gunung Lawu, selain itu beberapa bangunan suci di lereng Gunung Penanggungan juga menampilkan ciri-ciri piramida berundak mirip bangunan piramida Amerika Tengah.




2 komentar:

  1. saya mahasiswi dari kampus budi luhur mengucapkan terimaksih atas informasinya

    BalasHapus
  2. Harrah's Hotel and Casino - Las Vegas - JTM Hub
    Harrah's Las Vegas · More 구미 출장샵 Rooms. More restaurants 김천 출장마사지 · More Room Service. More Rooms · More Special 부천 출장샵 Events. More Special Events. More 수원 출장안마 Nightly 구미 출장안마 Rate. More Event

    BalasHapus